Senin, 28 Januari 2008

SOEHARTO PEMIMPIN DUNIA YANG PEDULI RAKYAT KECIL


Ambon, 27/1(ANTARA)- Mohammad Soeharto adalah pemimpin dunia yang kepeduliannya sangat tinggi terhadap nasib rakyat kecil sehingga perlu diteladani, kata mantan Ketua Alummi Penerima Beasiswa Supersemar Universitas Pattimura(Unpatti) Ambon, Ruland Tahapary,SH, Minggu.

"Soeharto saat menjadi Presiden RI mampu menempatkan dirinya sebagai pemimpin dunia yang berhasil mengantarkan Indonesia keluar dari berbagai keterpurukan, termasuk rakyat kecil yang memiliki tingkat intelegensi tinggi, tetapi berasal dari latar belakang keluarga ekonomi kurang mampu," katanya, ketika dikonfirmasi ANTARA, Minggu malam.

Ruland yang saat ini menjadi Ketua Komisi A DPRD Maluku menegaskan, bukan karena dirinya menerima beasiswa Supersemar sehingga memberikan pernyataan ini, tetapi kenyataan memang dirasakan olehnya sebagai anak petani dari Pulau Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah.

Program beasiswa itu telah menelorkan ratusan ribu pejabat di Indonesia saat ini, katanya.

Soeharto mengawali tugasnya menjadi Presiden ketika Indoensia terpuruk dalam berbagai bidang. Namun, dalam kepemimpinan selama 32 tahun yang tidak terlepas dari berbagai kelemahan ternyata mampu mengatasi keterpurukkan ekonomi, SDM dan lainnya sehingga bisa "berbicara" di tingkat dunia.

Ruland mencontohkan, pemberian beasiswa Supersemar yang merupakan "invetasi SDM" sangat bermanfaat.

Uang yang diterima sebanyak Rp7.000-Rp8.000/bulan saat kuliah di Fakultas Hukum Unpatti Ambon sangatlah membantu dirinya untuk membeli buku-buku - menyelesaikan studi hingga menjadi Dosen di alamater tercinta. Bahkan, sempat menjadi pengacara sebelum beralih ke politik.

"Jasa-jasa Soeharto tidak bisa dipungkiri siapa pun warga Indonesia. Dunia pun mengakuinya dan itu pun dibuktikan dengan sejumlah kehormatan yang diberikan untuk memimpin wadah/organisasi Internasional,"tambahnya.

Ruland yang juga mantan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Maluku mengenang kesederhaan Soeharto saat dalam kapasitasnya sebagai Ketua Alumni Penerima Beasiswa Supersemar Unpatti Ambon bersama rekan-rekan lainnya dari tanah air diterima Soeharto di Bina Graha.

"Soeharto menyatakan - saya sama dengan kalian. Maksudnya Soeharto mengungkapkan ia berasal dari keluarga tergolong `orang kecil`, anak petani, anak nelayan dan anak guru,"tuturnya mengenang.

Ruland menyerukan bangsa Indonesia untuk memaafkan Soeharto yang telah berjasa mengangkat citra Indonesia seperti dalam swasembada beras, berhasil menjuarai Asean Games dan lainnya.

Senada dengan Ruland, Ketua DPRD Maluku, Richard Louhenapessy,SH, mengakui jasa-jasa Soeharto sebagai pemimpin dunia harus dipertimbangkan pemerintah maupun rakyat Indonesia untuk memaafkannya.

"Pemerintah maupun rakyat Indonesia tidak bisa pungkiri selama Soeharto menjadi Presiden sudah banyak yang dibuat bagi bangsa dan negara sehingga wajar sekiranya jasa-jasanya itu dipertimbangkan untuk memaafkan beliau,"katanya.

Khusus untuk kasus perdata mantan Presiden Soeharto, Richard mengemukakan, itu kewenangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kabinetnya untuk memutuskannya.

"Terpenting jasa-jasa dan pengorbananya selama menjadi Presiden tidak mubazir begitu saja dengan kelemahan yang berakibat terjerat kasus perdata,"demikian Richard Louhenapessy. (U.L005/K-JA/ABN1/B/M007) (T.L005/B/M007/M007) 27-01-2008 18:02:52 NNNN

MUI JABAR SERUKAN DOA KHUSUS BAGI SOEHARTO

Bandung, 27/1 (ANTARA)- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, KH Hafidz Usman di Bandung, Minggu, menyerukan agar segenap umat Islam segera memanjatkan doa khusus, ataupun menggelar shalat ghaib bagi jenazah mantan Presiden Soeharto.

Menurut Hafidz, pihaknya akan segera melakukan konsolidasi, dan koordinasi terhadap seluruh pimpinan ormas Islam serta segenap muspida Jabar lainnya untuk menggelar doa khusus dimaksud.

Dikatakan, sudah selayaknya masyarakat Indonesia di manapun saat ini berada memaafkan berbagai kesalahannya serta memanjatkan do`a khusus bagi keselamatan "perjalanan terkahir" alamarhum Soeharto.

Mengenai penanganan kasus hukum terhadap almarhum Soeharto, menurut Hafidz, ia memandang masalah itu sebaiknya dibicarakan oleh pemerintah dengan pihak-pihak terkait lainnya.

"Sebagai manusia Soeharto memiliki keterkaitan karena berbagai hal yang pernah dilakukannya, sehingga anak cucunya harus menyelesaikan keterkaitan itu. Karena almarhum adalah seorang tokoh bangsa, maka proses penyelesaian keterkaitan itu harus diselesaikan pemerintah atas nama bangsa ini," katanya menjelaskan.

Ia menuturkan, sebaiknya pergelaran doa khusus bagi almarhum dilakukan secara berjamaah oleh semua komponen umat Islam di masjid.

Sementara itu, Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) Jabar saat dihubungi ANTARA, Dedi Wahidi mengatakan, secara pribadi dirinya mengimbau kepada seluruh nahdliyin untuk memanjatkan doa bagi perjalanan terakhir almarhum Soeharto.

"Soeharto itu kan aset nasional, jadi mengenai doa ataupun pergelaran tahlilan khusus bagi almarhum yang dilakukan secara organisasi sepenuhnya masih menunggu keputusan PB NU," katanya menjelaskan.

Segala sesuatunya harus dilakukan secara proporsional, jadi secara institusi pihak kami belum bisa mengomandokan nahdliyin Jabar lebih lanjut karena masih menunggu keputusan pengurus pusat, katanya. (PK-FN/B/M007) (T.PK-FN/B/M007/M007) 27-01-2008 17:54:11

Tidak ada komentar: